Selasa, 18 September 2012

3.Raden Paku Pergi Berdagang



        Suatu hari Raden Paku muda minta diriuntuk berdagang, tetapi karna masih ter lalu kecil, ibunya (Nyai Ageng Tandes) melarang dan tidak yega melihatnya. Tetapi Raden Paku memaksakan diri, dari rasa kebingungannya itu maka Nyai Ageng Tandes pun memanggil Saudagar Aburerah dan di perintahkan untuk menemani tuannya (Raden Paku). Ia di bekali barang dagangan beraneka ragam, di antaranya beras, kelapa, benang, belanga, dan lain-lain, kemudian di masukan dan di atur di atas perahu, dan raden paku ingin pergi berdagang ke Bali.
         Perahu yang di tumpangi Raden Paku berangkat jam 08.00 pagi hari, dan sekitar jam 09.00 sudah sampai di Bali, perahu melaju sangat cepat sekali dan di kemudikan oleh Raden Paku, hal itu sangat mengherankan kawan-kawannya, seorang anak kecil sudah memiliki kesaktian yang menakjubkan, betapa hebatnya kalau sudah dewasa kelak. Sesampainya di pelabuhan Bali, mereka pun memberikan tanda dengan membunyikan meriam tiga kali, seluruh penjuru Bali mendengar bahwa ada perahu dagang yang datang, Sang Raja Bali pun gembira dan akan membeli barang yang akan di butuhkan. Setelah turun dari perahu, mereka membawa dagangannya kepasar dan mengaturnya, Ki Juragan menunggui dagangannya sendiri dan sangat laris terjual pembeli mengerumuninya hingga habis tak tersisa, beberapa dagangan yang harganya mahalpun habis di beli oleh Sang Raja Bali tanpa di tawar, sehingga keuntungan Ki Saudagar sangat banyak tidak seperti biasanya.
       Sementara itu Raden Paku pun membawa barang dagangannya sendiri, tetapi berbeda dengan Ki Saudagar, barang dagangan yang di bawa Raden Paku bukan di jual, tetapi malah di bagi-bagikan, barang dagangan yang berupa bahan makanan di bagikan kepada fakir miskin. Beras dan kelapa di bagikan kepada penjual nasi dan penjual jenang (dodol), pintalan benang di bagikan kepada tukang tenun dan penjahit pakaian, sehingga barang dagangannya habis tidak tersisa sedikitpun. Raden Paku kemudian memerintahkan kepada Ki Saudagar Aburerah, “Paman, oleh karna dagangan kita sudah habis, sekarang kumpulkanlah sampah yang ada di pasar ini, dan masukan ke dalam kotak dagangan kita dan naikkan ke atas perahu !” itulah perintah Raden Paku kepada Ki Saudagar Aburerah. Sementara itu Ki Saudagar merasa sangat heran dan tidak mengertidengan kelakuan tuannya (Raden Paku) tapi karna takut di marahi tuannya, sang Saudagar pun menuruti semua perintah Raden Paku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar