Suatu hari
Raden Paku muda minta diriuntuk berdagang, tetapi karna masih ter lalu kecil,
ibunya (Nyai Ageng Tandes) melarang dan tidak yega melihatnya. Tetapi Raden
Paku memaksakan diri, dari rasa kebingungannya itu maka Nyai Ageng Tandes pun
memanggil Saudagar Aburerah dan di perintahkan untuk menemani tuannya (Raden
Paku). Ia di bekali barang dagangan beraneka ragam, di antaranya beras, kelapa,
benang, belanga, dan lain-lain, kemudian di masukan dan di atur di atas perahu,
dan raden paku ingin pergi berdagang ke Bali.
Perahu yang
di tumpangi Raden Paku berangkat jam 08.00 pagi hari, dan sekitar jam 09.00
sudah sampai di Bali, perahu melaju sangat cepat sekali dan di kemudikan oleh
Raden Paku, hal itu sangat mengherankan kawan-kawannya, seorang anak kecil
sudah memiliki kesaktian yang menakjubkan, betapa hebatnya kalau sudah dewasa
kelak. Sesampainya di pelabuhan Bali, mereka pun memberikan tanda dengan
membunyikan meriam tiga kali, seluruh penjuru Bali
mendengar bahwa ada perahu dagang yang datang, Sang Raja Bali pun gembira dan
akan membeli barang yang akan di butuhkan. Setelah turun dari perahu, mereka
membawa dagangannya kepasar dan mengaturnya, Ki Juragan menunggui dagangannya
sendiri dan sangat laris terjual pembeli mengerumuninya hingga habis tak
tersisa, beberapa dagangan yang harganya mahalpun habis di beli oleh Sang Raja
Bali tanpa di tawar, sehingga keuntungan Ki Saudagar sangat banyak tidak
seperti biasanya.
Sementara itu
Raden Paku pun membawa barang dagangannya sendiri, tetapi berbeda dengan Ki
Saudagar, barang dagangan yang di bawa Raden Paku bukan di jual, tetapi malah
di bagi-bagikan, barang dagangan yang berupa bahan makanan di bagikan kepada
fakir miskin. Beras dan kelapa di bagikan kepada penjual nasi dan penjual
jenang (dodol), pintalan benang di bagikan kepada tukang tenun dan penjahit
pakaian, sehingga barang dagangannya habis tidak tersisa sedikitpun. Raden Paku
kemudian memerintahkan kepada Ki Saudagar Aburerah, “Paman, oleh karna dagangan
kita sudah habis, sekarang kumpulkanlah sampah yang ada di pasar ini, dan
masukan ke dalam kotak dagangan kita dan naikkan ke atas perahu !” itulah
perintah Raden Paku kepada Ki Saudagar Aburerah. Sementara itu Ki Saudagar
merasa sangat heran dan tidak mengertidengan kelakuan tuannya (Raden Paku) tapi
karna takut di marahi tuannya, sang Saudagar pun menuruti semua perintah Raden
Paku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar