Kamis, 13 September 2012

1.Kerajaan Belambangan

1. Pernikahan syeh Maulana Ishak dengan Putri Blambangan

      Di kisahkan di negeri Blambangan (sejaman dengan Majapahit) ketika itu terserang wabah besar, banyak orang yang sakit pagi hari, sore meninggal dunia, sakit sore, pagi berikutnya meninggal dunia. Penyakit itu juga menimpa kerabat istana, yakni Putri Sang Raja Blambangan yang bernama Dewi Kasiyan sakit parah, Ia tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Sang Rajapun sangat bersedih, kemudian memerintahkan kepada patihnya untuk mencari obat.
Sang patih yang bernama Bajulsengara mencari obat sampai masuk keluar desa, naik gunung dan menuruni jurang. Ketika sampai di suatu gunung ia menjumpai sebuah pertapaan tempat milik pertapa Kyai Kandabaya. Pertapa itu sangat pandai, dapat mengetahui maksud Ki Patih, maka ketika patih tiba di pertapaan di suruh pulang saja, karena yang dapat menyembuhkan penyakit Sang Putri adalah seorang Kyai dari Arab yang sedang bertapa di dalam gua, di bawah gapura keraton. Sang Pertapa menyuruh menggali tempat itu, dia tentu dapat menyembuhkan penyakit Sang Putri. Jika dapat berjumpa, sampaikan salam pertapa Kyai Kandabaya kepada Kyai Arab,
        Patih Bajulsengara kenudian pulang ke istana menyampaikan perintah Sang Pertapa (Kyai Kandabaya). Tempat itu dititahkan tempat itu agar di gali. Dan ketika penggalian sudah setengah, terlihatlah sebuah gua. Di dalam gua itu duduk seorang pertapa yang masih muda, berwajah tampan bersinar-sinar, duduk bersandar kepada akar-akar pohon beringin. Rakyana Patih datang mendekat dan menyampaikan  perintah sang baginda, untuk meminta  pertolongan menyembuhkan penyakit Sang Putri. Sedangkan hadiah yang akan di berikan adalah: Barang siapa yang dapat menyembuhkan penyakit Sang Putri, kalau dia seorang wanita, maka akan di jadikan saudara angkatnya. Tapi apabila dia seorang laki-laki, maka akan di kawinkan dengannya (Putri Kasiyan) dan mendapatkan setengah kawasan wilayah kerajaan dan di ankat menjadi Raja Muda. Adapun Ki Patih dapat mengetahui tempat Kyai, karena di beri petunjuk oleh seorang Pertapa yang bernama Kyai Kandabaya, Bahkan beliau mengirim salam untuk Kyai.
Pertapa di dalam gua itu bernama Kyai Ishak, yakni iapr dari Raja Campa yang dahulu. Ketika mendengar keterangan Patih, ia pun menyatakan sanggup mengobati penyakit Sang Putri, asalkan Sang Raja  mau masuk Agama Islam. Sang Raja kemudian setuju atas usulan itu dan bersedia masuk Agama Islam. Kyai Ishak (Maulana Ishak) segera masuk istana dan mengobati penyakit Sang Putri. Ketika Sang Kyai melihat paras Sang Putri, dalam hatinya memuji kecantikannya, dan sungguh tiada bandingnya. Ia pun berdo’a semoga Sang Raja tidak ingkar akan janjinya. Setelah berpikir sejenak, ia pun segera mengambil air wudlu, kemudian kepala Sang Putri di usap, dan di tiup tiga kali, maka sembuhlah penyakit Sang Putri, sehat wal’afiat seperti sedia kala. Kemudian keduanya pun di nikahkan.
         Raja Blambangan memerintahkan kepada Sang Patih untuk mengumumkan kepada rakyat, bahwa Maulana Ishak di beri hadiah setengah wilayah negara dan di angkat sebagai Raja Muda. Rakyatpun setuju, dan banyak yang masuk/memeluk Agama Islam.
Sang Raja pun mengadakan pesta besar-besaran dengan mengundang seluruh keluarga Raja dan para leluhurnya. Syeh Maulana Ishak melihat seluruh hidangan yang tersaji, Ia sangat heran karna seluruh lauk pauknya terdiri dari ikan, ular, kodok, kadal, anjing panggang, babi dan sebagainya. Ia pun sangat sedih melihat keadaan itu, kemudian Syeh Maulana Ishak memohon kepada Allah, maka seketika itu juga lauk pauk tersebut hidup kembali dan berlarian., Syeh Maulana Ishak pun pergi meninggalkan tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar